Jumat, 03 Mei 2024
Home
Search
Menu
Share
More
KADER.ID pada Daerah
7 Apr 2024 18:47 - 3 menit reading

Sempat Dinyatakan Hilang Akhirnya Turis Asing Asal Prancis Berhasil Ditemukan Dan Dievakuasi Di Bukit Air Terjun Sipiso-piso

kader.id | Seorang turis asal negara Prancis, Adrea Joe ( 52) yang sempat dikabarkan hilang saat berwisata di Air Terjun Sipiso Piso, Pengambanten, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Wisatawan berusia 52 tahun yang datang bersama anaknya ini, hilang di Sipiso-Piso pada Sabtu (6/4) berhasil ditemukan tim gabungan TNI-Polri, Basarnas Sumut, di jurang berbatu di kawasan Air Terjun Sipiso-piso, Minggu (7/4), pukul 07.00 WIB.

Joe ditemukan dengan kondisi terluka dan mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.

Berdasarkan data diperoleh, kronologi turis Prancis dilaporkan hilang, bermula Adrea bersama putrinya, Andreo Artenais (27) jalan kaki di kawasan Bukit Sipiso-piso dan menuruni air terjun di lokasi tersebut.

Namun dalam perjalanan pulang pulang, anak Andreo mendahului ibunya untuk sampai ke atas bukit terlebih dahulu.

Setelah Andreo sampai di atas bukit, dirinya mendapat pesan melalui WhatsApp dari ibunda bahwa sedang diganggu oleh orang tak dikenal. 

Ia langsung melaporkan kejadian itu pada guide dan turun kembali bersama masyarakat untuk melakukan pertolongan terhadap ibunya. Kemudian mereka tidak menemukan Ibunya dan hanya menemukan tas ibunya lengkap dengan isinya. 

Setelah dilaporkan kepada pihak kepolisian akhirnya diteruskan ke Basarnas Medan.

Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari mengatakan pihaknya merespon laporan hingga menerjunkan 1 tim Rescuer yang berjumlah enam orang menuju lokasi kejadian. Hal bertujuan, untuk tindakan Search Mission Coordinator (SMC) Basarnas Medan.

“Setibanya di lokasi pada malam hari, tim langsung melakukan pencarian sekaligus membuka jalur evakuasi manakala menemukan korban ,” katanya.

Hingga timnya melakukan pencarian di lokasi objek wisata tersebut yang akhirnya pukul 03.00 WIB, turis wanita berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Meski mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.

“Tim berhasil menemukan korban berada di tepi sungai yang berada di bawah jurang. Kondisi korban ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, mengalami luka-luka dan patah tulang di bagian kanan, selanjutnya tim langsung mengevakuasi korban menggunakan tandu dan peralatan menuju puncak bukit ,” paparnya.

Terpisah, Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman, S.H, S.I.K, M.M, CPHR, CBA, mengatakan pihaknya menerima informasi adanya wisatawan asing yang hilang di Sipiso-Piso sekitar pukul 11.30 WIB.

Setelah mendapatkan informasi ini, personel Polres Tanah Karo langsung bergerak ke lapangan dibantu personel TNI, Basarnas dan masyarakat sekitar melakukan pencarian.

“Kemarin kita dapat informasi dari Kapolsek Tigapanah, bahwasannya ada turis yang hilang di air terjun Sipiso-Piso. Tim kita semua berangkat ke lokasi bekerjasama dengan TNI, Basarnas dan masyarakat,” kata Kapolres.

Proses pencarian dan evakuasi korban dari TKP ke lokasi yang aman, dikatakan Wahyudi cukup memakan waktu. Hingga akhirnya pada Minggu (7/4/) pukul 07.00 WIB , korban berhasil dilakukan evakuasi.

Selanjutnya, korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan penanganan secara intensif oleh tim medis.

Saat ini, korban sedang menjalani proses observasi oleh tim medis RSU Kabanjahe. Nanti setelah selesai proses observasi, tim dokter akan memberikan rekomendasi seperti apa langkah selanjutnya yang akan diberikan.

“Nanti akan kita dengarkan hasilnya dari tim dokter, kalau ada perkembangan yang dinamis kita akan koordinasi dengan rumah sakit yang ada di Medan,” katanya.

Dari hasil pengembangan di lapangan, Kapolres mengatakan tim mendapatkan ada beberapa petunjuk lain yang mengarah jika korban sempat mendapatkan tindak kejahatan. Apalagi, dugaan penyerangan yang dialami oleh korban sempat dilaporkan korban ke tour guide yang mendampingi korban.

“Kita dapat informasi korban ini diserang oleh OTK. Untuk itu, kita masih terus lakukan pengembangan,” ucapnya.

Melihat adanya dugaan tindak kejahatan, Kapolres mengatakan timnya masih terus melakukan pengembangan untuk mencari kebenaran kejadian yang dialami oleh korban.( ROM )